tag:blogger.com,1999:blog-23582299814717736322024-03-05T00:58:20.832-08:00Lughas Blog'sSebuah blog yang berisi tentang artikel pemikiran-pemikiran yang berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan juga opini membahas apa yang terjadi dilingkungan kita.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07562870751961121955noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2358229981471773632.post-4337276671137299122013-12-29T09:17:00.001-08:002013-12-29T09:40:47.686-08:00Apa Phobia itu?<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alhamdulillah akhirnya setelah liburan bisa kembali mengetik diblog tercinta ini, kali ini saya akan memposting tentang <b>PHOBIA</b> dan macam-macamnya, mungkin sebagian dari para pembaca sudah mengerti tentang phobia tapi untuk mengingatkan kembali dan juga memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggfcoePAvbY0V8Yxlgbj84EkAO7FELurReSOSCwYQdDIYqbzpSuQOFEAKLtKkzab0WQeIJK4twxp0tqP6DbCnJKfAnd5Dl_E-hGgV1b_dsiVZXgoeJmCX-fiNsIz8JXCvakxbt1BL0ImFQ/s1600/phobia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggfcoePAvbY0V8Yxlgbj84EkAO7FELurReSOSCwYQdDIYqbzpSuQOFEAKLtKkzab0WQeIJK4twxp0tqP6DbCnJKfAnd5Dl_E-hGgV1b_dsiVZXgoeJmCX-fiNsIz8JXCvakxbt1BL0ImFQ/s1600/phobia.jpg" height="257" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">(ilustrasion)</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Phobia? Apa itu Phobia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Phobia atau Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada
sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan
orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap
Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan
bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat
fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika
sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi
pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil
seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia
subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan
ataupun menakutkan. Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan
mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus
dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi.
Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang
disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan
perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh
suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan
sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan
memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut
dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis)
yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara
otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada
keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi
menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali
ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang
terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat.
Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus
untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari
jenis jenis hambatan sukses lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: large;">Macam-macam Phobia</span></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Fobia sosial</b> dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong orang untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak disebebabkan karena masalah fisik atau mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan kepribadian).</span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Fobia spesifik</b> ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu salah-pindah dan simbolisasi. Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar orang dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat daripada mengungkapkan ganguannya.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin ini saja yang bisa saya share informasi tentang phobia, penulis mengambil materi bersumber dari <a href="http://id.wikipedia.org/">id.wikipedia.org</a></span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="background-color: white; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07562870751961121955noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2358229981471773632.post-57999822917908540592013-10-30T08:28:00.003-07:002013-10-30T08:28:35.409-07:00Sosial<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">Arti dari sebuah Belas Kasihan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Jakarta, yah Jakarta adalah ibu kota Negara tercinta yaitu
Indonesia. Banyak penduduk dari seluruh penjuru Indonesia dari Sabang sampai Merauke bermigrasi ke Ibu Kota
Negara ini untuk mengadu nasib mereka
yang konon dibenak mereka Jakarta mudah untuk mencari uang. Tapi pada
kenyataan sekarang diantara mereka yang jauh-jauh dari tanah kampung halaman
mereka tinggal di pinggiran kota Jakarta karena saat mereka datang ke kota yang
satu ini tidak mempunyai keahlian dan akibatnya sebagian mereka harus berjuang untuk hidup dikerasnya
ibu kota. Dan tak luput sebagian pula dari mereka mempertahankan kehidupannya
di Jakarta memilih mata pencaharian untuk menjadi seorang pemulung, pengamen,
gelandangan, dan bahkan pengemis. Kita bisa melihat sehari-hari dijalan ibu
kota bisakah kita menghitung berapa banyaknya pengemis dan pengamen, tentunya
sudah tak bisa terhitung lagi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwkkvgOspAqarViVO5QmSC9RznMUUgzc8QsNlU7p3cQyhx85ei35cXkwg7vhL5S-3On4ioDToVNFU65AFxzr9fGOxjW5mMIpCQOaffqaCcGRCYafhLecUbsapcdnqeM_jXpa-ie0ppuAf0/s1600/pengemis-kecil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwkkvgOspAqarViVO5QmSC9RznMUUgzc8QsNlU7p3cQyhx85ei35cXkwg7vhL5S-3On4ioDToVNFU65AFxzr9fGOxjW5mMIpCQOaffqaCcGRCYafhLecUbsapcdnqeM_jXpa-ie0ppuAf0/s1600/pengemis-kecil.jpg" height="203" width="320" /></a>Tapi sungguh ironi memang di tanah air Indonesia yang
katanya tanah surga tapi mengapa sebagian kecil rakyatnya masih mengalami hal
yang sedemekian rupa. Apakah masih kurang kekayaan Indonesia untuk bisa
mengidupi rakyatnya tercinta, saya rasa tidak. Alasan mengapa hal itu bisa
terjadi karena tidak meratanya sumber kekayaan Indonesia untuk rakyatnya.
Kembali dalam pembahasan banyaknya orang pinggiran di Ibu kota, terkadang
membuat kita merasa iba saat melihatnya. Kadang saya berfikir tak pantas mereka
menjadi seperti itu, karena kita semua sama diciptakan sebagai makhluk yang
sempurna oleh Allah SWT diantara penduduk bumi lainnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Setelah melihat kutipan kisah diatas saya mengambil
kesimpulan mungkin hal yang saya alami yaitu rasa belas kasih kepada sesama,
apa itu rasa belas kasihan? </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Belas kasihan ialah satu kebajikan di mana kapasitas
emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai
bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar
dan humanisme dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan
kepribadian . Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif,
seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat
dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan
penderitaan orang lain. Rasa belas kasih itu merupakan hal yang wajar dan
manusiawi, karena manusia itu sendiri ialah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri. Terakhir kita perlu bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah
diberikan kepada kita baik nikmat lahir maupun batin.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07562870751961121955noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2358229981471773632.post-49458976317014001002013-10-26T09:09:00.000-07:002014-07-18T17:43:18.172-07:00Puisi<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin: 1pt 0cm 1pt 36pt;">
<br /></div>
<span lang="IN"><span style="font-family: 'Brush Script MT'; font-size: 27px; line-height: 31px;">Rinduku Jogjaku</span></span><br />
<span lang="IN">(Lugas Tri Wibowo)</span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<span lang="IN">Dikala duduk dibalik ruang kecil nan jauh diperantauan ,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Ku mengenang
nyaman dan tentramnya suasanamu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Kehangatan masyarakatmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Budaya sopan santunmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Masa kecilku kuhabiskan ditanahmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Bermain bercanda belajar diteras atasmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Tak kenal waktu kuhabiskan semangatku,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Demi cita-cita tinggiku,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Dan kini ku bernafas di ibu kota negaraku,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Tuk mengejar impianku,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Sesekali ku teringat kampung halamanku,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Bukan gedung tapi gunung kemegahanmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Bukan lampu terang tapi bintang gemerlapmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Bukan roti tapi gudeg makanan khasmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Itu semua yang membuatku rindu padamu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Ku ingin menginjakkan kaki lagi ditanahmu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 1.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 1.0pt;">
<span lang="IN">Tuk mengabdi demi masa depan rakyatmu,</span></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> Karena
kamu bagian tanggung jawab diriku</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07562870751961121955noreply@blogger.com0